Tuesday, December 29, 2015

Ke Pantai Lagi

Jaman waktu masih tinggal di Kuningan sama di Bandung, pantai dengan pasir yang putih dan air laut berwarna biru muda hanyalah impian dan ketika tinggal di Pulau Bangka hal tersebut ada di "depan mata" (ga depan mata banget juga sih) 30-40 menit dari rumah lah.

Suka dukanya tinggal di Pulau apa sih?.. awalnya sih merana karena saya bukan orang Bangka, kotanya sepi, ga ada mall, gramedianya ngga lengkap bukunya, jarang ada acara pameran dan semacamnya. Tapi lama lama terbiasa juga apalagi setelah beranak pinak. Lagian masih sering pulang juga ke Pulau Jawa dan Bangka bukan pulau terpencil gimana tiap hari ada belasan penerbangan ke Jakarta, fasilitas kesehatan lumayan kumplitlah. Lagian mal juga isinya gitu gitu doangkan.

Mungkin karena jumlah penduduknya ngga padat, kalau lagi kejakarta atau bandung rasanya padat dan penuh sesak sama orang. Dan tiap balik lagi ke pulau ini rasanya plong karena ngga sumpek. Jadi ceritanya udah betah nihhh?! anehnya sampai saat ini saya selalu bercita cita punya rumah di bandung di daerah yang asri. Mungkin pengennya punya rumah di bandung juga di bangka juga di jogja juga di semarang juga dimana mana haha. Maruk.

Langsung aja nih poto potonya
Pantai Rambak



Not impressed..








Pantai Turun Aban (nama yang aneh....)







Monday, November 16, 2015

Random Post


Kemarin kemarin nonton film Exodus ; Gods and King terus baru nyadar kalau sebenernya kaum Yahudi pengikut nabi Musa pada masanya, menyembah Allah, Tuhan yang sama yang disembah oleh umat Islam. Dulu pernah baca blognya Sophia yang kini sudah di gembok, dia ditanya agamanya  apa sama gadis muslim orang India, kemudian di jawab kalau dia menganut agama Yahudi kemudian si gadis India tersebut berseru "Oh kita mempercayai Tuhan yang sama". Aku belum mudeng waktu itu karena lupa sejarah hehe.

Kata Bapak Quraish Shihab agama Islam tuh konsep monoteisme nya lebih mirip ke agama Yahudi  dibanding sama Agama Kristen. Posisi Tuhan dan Nabinya jelas, dimana Nabi berfungsi sebagai penyampai wahyu bukan Tuhan atau anak Tuhan yang disembah. Sedangkan agama Kristen ada Tuhan Allah ada Tuhan Yesus. Kalau tidak salah Yesus itu anak Tuhan Allah dan sepertinya orang orang Kristen lebih banyak berdoa kepada Tuhan Yesus dibanding Tuhan Allah. Saya kurang mengerti konsepnya hanya itu yang sekilas saya tangkap.

Tapi meski begitu saat ini orang Islam tuh paling musuhan sama orang Yahudi dipicu oleh konflik Palestina - Israel dan sebagainya. Sebenernya saya suka bingung, agama agama monoteisme ini kan pada dasarnya sumbernya sama yaitu Allah tapi kenapa jadi pada berantem gini yah . Kemudian  ini dijadikan alasan orang orang Atheis untuk tidak percaya Tuhan. sebagaian orang mensinyalir kekacauan ini semua disebabkan oleh salah tafsir terhadap kitab kitab dari agama masing masing. Sehingga oknum oknum tersebut tidak segan segan membunuh orang atas nama Tuhan. Tetapi apakah benar radikalisme adalah akar utama dari permasalahan ini? aku pikir pemicu utama dari permasalahan dunia saat ini adalah ketidak-adilan, keserakahan dan kesewenang-wenangan yang terjadi begitu lama yang memunculkan kebencian. Bagian yang terburuk dari  pelaku ketidak-adilan maupun pelaku teror adalah korbannya selalu orang orang tidak berdosa.

Terus kudu piye, apakah  pindah agama bumi saja biar sedamai Budha kayak Steve Jobs? tapi tunggu dulu lihat konflik Rohingya, sama aja tuh bunuh bunuhan. Kemudian saya menemukan tulisan menarik yang aku pikir mungkin ada benang merahnya dengan hal hal yang aku kemukakan di atas.

Bagian dibawah ini saya copy dari blog ini https://fitriyanzamzami.wordpress.com/

Menurut Sigmund Freud manusia tak selalu bertindak rasional. Mereka punya tendensi-tendensi primal di bawah sadar yang sedikit banyak juga mempengaruhi bagaimana mereka mengambil keputusan. Jika kecenderungan primal itu dipicu, manusia bisa terdorong  atau didorong melakukan banyak sekali hal-hal irasional.
Saya, sebagai manusia yang tumbuh besar dengan ajaran Islam, sedianya tak sedemikian asing dengan ide tersebut. Alquran berulang kali bicara tentang sesuatu di dalam manusia yang disebut “nafs”. Menurut rerupa tafsir, ia adalah keadaan bawaan manusia, keadaan alamiah yang kita perlukan tapi jadi berbahaya bila tak dikendalikan. Ia harus dikendalikan agar jadi mutma’innah. Hanya dengan begitu, manusia bisa jadi lebih dekat dengan kesempurnaan.
Katakanlah seperti dorongan seksual, amarah, rasa takut, selera makan. Pada literatur Islam masa lampau, yang namanya nafs kerap diasosiasikan dengan gambar binatang. Tak sedemikian jauh dari teori Freud bahwa kecenderungan primal dan irasional manusia adalah bawaan dari masa-masa lebih awal evolusi.
Ibn Taimiyyah beranalogi lebih jauh dengan mengatakan bahwa nafs bisa juga menyeruak jauh dalam kecenderungan ideologis dan religius manusia. Ia secara implisit menyatakan bahwa bid’ah datang dari kecenderungan  primal tak terkendali yang diejawantahkan dalam penafsiran beragama.
Menurut hipotesis saya, apapun agamanya sebenarnya  yang bermasalah itu bukan agamanya tapi manusianya yang tidak mengenal dirinya sendiri. Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa mengenal dirinya niscaya  ia akan mengenal Tuhannya".
.


Thursday, October 15, 2015

Self Confidence


Nemu tulisan ini.


"Compared with their peers around the world, American students routinely lag far behind in reading, sciences, and math. Only in one area are American students Number One, and that is self-confidence. The result is that American students believe themselves to be very smart, but are actually quite stupid — a deadly combination."


Saya sering ketemu orang yang keliatannya pede banget ngomongnya, kelihatan pinter dsb, padahal sebenernya bodoh. Dan ada juga yang ternyata penipu!.

Dan kemudian Saya menemukan istilah inner confidence di artikel ini. 

Saya tuh kayaknya termasuk orang yang paling ga pede sedunia. Dari jaman kecil sampe sekarang tetep ngga pedean orangnya. Tapi di balik itu semua sebenernya saya selalu yakin mampu meraih cita cita. Apakah itu yang dinamakan inner confidence? entahlah.. hehe. Tapi akibat ngga pede kadang suka ngerasa tersiksa di dalam pergaulan. kalo orang orang udah pada tektok saling menimpali, gue selalu yang jadi pendengar setia ga tau mau ngomong apaan, jadi curiga aku tuh jangan-jangan sebenernya mengidap inferiority complex.Pas kuliah ada seorang dosen yang mengkhawatirkan masa depan aku gara gara aku terlalu pendiam. Yah aku sendiri juga khawatir sih sebenernya hehe.. Lalu apakah seiring berjalannya waktu aku berubah? kayaknya ngga, tetep gini gini aja.. pathetic sekali ihiik

Suka nonton Asia's next top model cycle 3 kemaren gak? Gak nyangka kan si Gani yang menang. Pas di tanya kok bisa menang, Gani menjawab sebenernya dia orang nya ngga pedean tapi karena ngga pede inilah dia merasa jadi harus all out. Jadi emang harus dipiara perasaan insecure itu. 

Terakhir, Amy Chua bersabda ;

The only way you can really have confidence is by overcoming a challenge, mastering something.


Monday, October 12, 2015

Tips Parenting Paling Top Markotop

Mungkin seluruh dunia udah tau kalau saya penggemar Amy Chua #1. Saya tuh pengen banget punya anak yang pemikirannya bisa sampe kesini
There’s one more thing: I think the desire to live a meaningful life is universal. To some people, it’s working toward a goal. To others, it’s enjoying every minute of every day. So what does it really mean to live life to the fullest? Maybe striving to win a Nobel Prize and going skydiving are just two sides of the same coin. To me, it’s not about achievement or self-gratification. It’s about knowing that you’ve pushed yourself, body and mind, to the limits of your own potential. You feel it when you’re sprinting, and when the piano piece you’ve practiced for hours finally comes to life beneath your fingertips. You feel it when you encounter a life-changing idea, and when you do something on your own that you never thought you could. If I died tomorrow, I would die feeling I’ve lived my whole life at 110 percent. (Sophia Chua-Rubenfeld).

Subhanalloh banget yah Sophia.
Salah satu petikan wawancara Amy Chua

Q : You’ve talked about generational decline and how your daughters have grown up in a much more privileged environment than you did as the daughter of immigrants. While there are obviously a great many benefits to growing up with privilege, what are the challenges? How do you combat these issues? In a place like Singapore where many children are raised with domestic helpers and kiasu parents want to give them every competitive advantage, this is a major concern of ours!
A : Raising privileged kids is a big problem. If they’re spoiled, or grow up being made to think they are the centre of the universe, they will become these selfish narcissists who don’t do any good for anyone. When you over-stress grades or university admission as the be-all end-all to your kids, you run the danger of making them think they’re more important than anything else in the world. Children need humility, responsibility and gratitude to become good citizens and leaders.
My friend Wendi Deng [the extremely wealthy ex-wife of Rupert Murdoch] loves my daughters and asked for my #1 piece of advice to help her daughters grow up to be like them. I told her: Make your kids take out the garbage. She laughed, but I’m serious! It teaches them humility and morality, which kids need to avoid developing a sense of entitlement.
A few other key tidbits from Professor Chua’s talk:
  • “From the age of 6 or 7, help children develop their own opinions and views. Treat them like adults! Around the dinner table discuss politics, the environment, space travel…ask questions! For us Asians I know this is hard because there’s homework to be done and instruments to be practiced, but it goes a long way to deepening their thinking.”
  • Expose your children to art. It helps bring out soft skills. Ask them ‘What do you think about this?’ or ‘How does it make you feel?’. It teaches them that there’s not always one right answer.”
  • “Give your children the freedom and flexibility to take risks. Starting as young as 7, let them make their own mistakes, and give them space to be spontaneous. Failure is a necessary ingredient of strength and success.”
  • Encourage humour and laughter in your home, in your children, and in school. Humour requires critical thinking; you need to be self aware and able to questions things. Plus, laughter is psychologically healthy. It’s a release valve. A way of lowering the stakes and keeping things in perspective.”
  • “I’m big on unconditional love. No matter how strict you are, don’t ever say ‘If you don’t do this I won’t love you’. The message needs to be: ‘You are capable of so much more than you think you are’.

Monday, July 27, 2015

BEAU by Talita

Sebenernya aku jarang wisata kuliner, jarang nyobain tempat makan ini itu. Kecuali kalau udah penasaran banget sama makanan itu. Nah ini termasuk kue dan roti  yang aku sangat penasaran selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Jadi waktu itu aku baca profilnya talita di majalah femina terus aku juga baca blognya. Sejak saat itu aku nge-fans sama Talita yang lulusan terbaik Le Cordon Bleu Paris.

Aku juga selalu mantengin blog sama instagramnya Talita dan terobsesi sama kue kuenya yang cantik dan artistik. Karena jarang ada kesempatan ke Jakarta dan kalau pun ke jakarta cuma lewat aja, ga sempet mampir jadinya belum kesampaian juga ke Beau buat nyicipin kue kuenya.

Baru pas mudik lebaran kemarin ada kesempatan nginep di Jakarta semalam. Langsung deh dateng ke Beau yang di Grand Indonesia, cuman sayang karena datengnya malem jadi kuenya udah banyak yang abis. Harganya cukup mahaaal tapi karena aku hobi bikin kue jadi harus tau kue yang beneran enak tuh rasanya kayak apa. Pas di Beau yang di Grand Indonesia aku beli almond croissant sama whopera.

Almond Croissant

Whopera

Terus aku masih kepikiran kue kue yang lainnya, rasanya kayak gimana ya. Akhirnya besoknya dateng lagi ke Beau tapi yang di Plaza Indonesia. Karena datengnya pagi pagi jadi masih kumplit. Lalu aku beli Astrid, Pandangan sama eclair. Sebenernya pengen nyobain lebih banyak lagi kayak bombo, cruffin tapi mahaaal yo wis lah nanti kapan kapan lagi kalo  ada SPD ke jakarta lagi. 

Soal rasa, Talita ini memang jenius banget, bisa mengkomposisikan rasa, tekstur  dengan pas dan dan penampakan dari kue kuenya yang indah. Rasanya ga terlalu manis dan ada kejutan rasa di setiap kuenya ada rasa kecut, ada wangi pandan ada rasa kopi. Pokoknya juara. Bojoku aja yang ga doyan cake bilang enak dan suka.

Astrid, Pandangan, Eclair




Kuliner Khas Kuningan

Gara gara mudik lebaran ke Kuningan kemarin jadi pengen nulis soal kuliner khas Kuningan yang wajib di coba kalau ke Kuningan :

1. Gurame Bakar Alinda, Sangkanhurip.

Menurut Pak Bondan Gurame Bakar Khas Alinda ini maknyus makanya pas mudik lebaran kemarin langsung nyobain, memang enak gurame bakarnya dibakar tapi ada crispy nya gitu sampe dua kali makan disini. Makan 5 orang pesan 2 porsi gurame bakar plus sayur dan lalap habis Rp. 220.000.

2. Ayam Goreng Cipondok, jalan raya Windujanten desa Cipondok, kadugede. 

ayam goreng serundengnya maknyus, sambel terasinya enaaak pokoknya beda sama ayam goreng yang pernah aku makan di tempat lain, harga seporsi Rp 25.000 - Rp. 40.000. 

3. Tahu Kopeci, Lamping daerah sentra tahu di Kuningan.

Jadi di daerah Lamping itu sudah menjadi daerah sentra tahu selama puluhan tahun. Disitu banyak berderet deret kios tahu dan yang paling enak, ngetop dan laris adalah tahu Kopeci. Walaupun lebih terkenal tahu Sumedang tapi tahu Kopeci tuh lebih enak. Kalo tahu Sumedang kulitnya garing dan ngga ada isinya alia kopong kalau tahu kuningan kulitnya ngga garing dan isinya padat dan gurih. Pokoknya menurutku tahu Kopeci itu tahu paling enak sedunia, belinya pun sampe harus ngantri apalagi kalau lagi lebaran sampai bikin macet. Harga satuannya sekitar Rp 500,- boleh beli berapa aja.
  
4.  Tapi Ketan Kuningan Rumah Makan Kita, Kota Kuningan.

Banyak banget yang jual tape ketan di ember di pinggir jalan tapi tape ketan yang paling mantap dan recommended itu  tape ketannya RUMAH MAKAN KITA, kemasannya rapih ada yang di kotak kardus ada juga yang di ember, terus daun jambu yang buat bungkus tapenya bagus dan rapi. Kalo tape yang di ember ember yang di jual dipinggir jalan bungkus tape yang dari daun jambu suka ngga rapi dan daunnya banyak yang jelek apalagi kalo di bawa naek pesawat, udah pada lepas bungkusnya. Kalo lagi lebaran harus pesen dulu beberapa hari sebelumnya, kalo mendadak suka kehabisan. Kemaren beli 1 ember isi 100 biji Rp 60.000.

5. Kupat Tahu/ Hucap Mak Iroh Dekat Taman Kota Kuningan.

Kalo orang Kuningan bilangnya Hucap, mirip kupat tahu Magelang. Pokoknya perpaduan bumbu kacang  dan kecapnya mantap.

6. Sorabi/serabi

Orang Kuningan suka banget makan Sorabi. Biasanya yang jual ibu ibu, dipinggir jalan jualannya pagi pagi  atau malam malam. Sorabinya di buat di tanah liat pakai kayu bakar. Orang Kuningan makan sorabi ga  pake kinca dari gula merah kayak orang jawa tengah  tapi sorabinya di makannya sama gorengan kaya bala bala (bakwan) atau goreng tepung tempe. 

7. Bubur candil dan bubur pacar Cina Toko Keris pertokoan jalan siliwangi

Sekarang ini udah susah cari yang jual bubur candir dan bubur pacar Cina apalagi yang enak. Salah satunya yang masih jual yaitu di Toko keris yang jual berbagai macam kue. Menurutku bubur candil sama pacar cinanya enak banget semoga tetep ada terus.


Fotonya agak ngga nyambung, soalnya foto-foto makanannya masih tercecer dan males nyarinya hehe. Well.. tapi inilah kampung halamanku yang masih banyak sawahnya dan belum berubah dari dulu, jangan berubah plisss..









Monday, July 6, 2015

Pantai Paling Indah Di Pulau Bangka







Berhubung tinggal di Pulau yang ngga ada mall atau bioskop jadi mainnya ke pantai lagi ke pantai lagi. Salah satu pantai paling favorit adalah Pantai Matras, letaknya berada di Kota Sungailiat yang berjarak 30 menit dari Kota Pangkalpinang. Kali ini aku ke pergi ke pantai sama Tania, anak ITB yang lagi KP di PT Hitam (bukan nama sesungguhnya). Biasanya kalau ke pantai matras cuma main main air aja di pantai yang landai. Tetapi kali ini karena perginya sama anak muda yang jiwanyanya masih menggebu gebu  jadi kita mengeksplor area pantai yang berbatu. Sumpah baru tau kalau ada spot yang cantiiik banget di Pantai matras. Karena kita ke Pantai Matras pas hari kerja jadinya sepantai pantai ga ada orang cuma kita berdua plus bapak sopir yang nunggu di mobil.








Tuesday, June 9, 2015

Dusun Bambu Bandung









Add caption

Bablas sampai ke Ciater melewati kebun teh







Add caption








Dusun Bambu,  tempat wisata yang lagi ngehitsss di Bandung. Tempatnya cocok sekali buat selfie selfie (jangan lupa bawa tongsisnya! :D)

Kalau datangnya pagi pagi ( Jam 8 an) masih sepi di jalan maupun di Dusun Bambu nya jadi bisa foto foto tanpa ada gangguan dan juga udaranya masih sejuk. Kalau udah siangan panaaas dan banyak orang.

Tiket masuk Dusun Bambu ini relatif murah cuma Rp. 10.000/orang plus Rp. 5.000/mobil. Tapi makanan yang dijual di dalamnya relatif mahal kemarin beli es potong ala singapore aja Rp 25.000. Es campur juga Rp 25.000 weleeh. Oya masuk ke Dusun Bambu ini dilarang bawa makanan ya. Kalo bawa makanan disuruh di titipin di satpam. Jadi mending isi perut dulu sampai kenyang. 



Wednesday, March 25, 2015

Baking


Aku hobi bikin kue. Sepertinya bakat ini menurun dari ibuku. Sudah berbagai macam kue aku coba buat. Kadang sukses kadang gagal. Dan akhir akhir ini aku sedang menggandrungi french pastry. French pastry itu sangat artistik. French pastry biasanya tidak mengandung gula dan tepung yang berlebihan seperti american pastry tapi rasanya sangat lezat. Selain itu french pastry membutuhkan skill yang tinggi seperti croissant dan macaron.


eclairs



After wasting so many almonds

\

choux pastry alias kue soes








my dream.. Le Cordon Bleu