Tuesday, April 25, 2017

What does God really want?


Situasi politik akhir akhir ini memanas lagi, semuanya gara gara pilkada. Pertarungannya masih seputar golongan liberal vs konservatif. Entahlah dimana mana kayaknya lagi trend pertarungan antara dua golongan ini, Brexit, Trump.

Konon pilkada DKI ini menorehkan luka cukup dalam bagi kedua belah pihak. Golongan liberal memberi label bahwa golongan konservatif irrasional, intoleran sedangkan golongan liberal di labeli munafik, kafir oleh lawannya.

Pas pilpres 2014 eke dukung Jokowi. Tapi pas pilkada DKI kemarin dukung Anies - Sandi. Gara garanya sebel sama buzzer buzzernya Ahok macam Kurawa, Gun Ramli Dkk yang sadis sadisss. Terus kesel juga sama Ahok yang suka ngata ngatain wong cilik 'Miskin' dan 'Maling'. Dan juga kesel sama kelas menengah ngehe yang yakin banget kalo relokasi warga alias penggusuran itu udah keputusan paling bener padahal orang orang yang digusur itu banyak yang jadi kehilangan mata pencaharian dan hidupnya makin susah. Tapi kelas menengah ngehe yang cerewet di sosmed ngga mau tahu, ya kerja lebih keras dong mungkin itu pikir mereka.

 Mereka tuh suka lupa 70 persen perekonomian di Indonesia di kuasai oleh siapa. Dan kekayaan 4 orang super tajir hampir sejumlah kekayaan 100 juta rakyat miskin di Indonesia. Kata Amy Chua market dominant minority di sistem pasar bebas yang tidak diawasi dengan ketat bisa memicu konflik SARA. Jadi sebenernya kalahnya Ahok merupakan contoh nyata dari kelemahan demokrasi. Bahwa demokrasi itu tidak bisa mengakomodasi hak dan aspirasi kaum minoritas.

Intelektual barat kebanyakan mengesampingkan masalah etnis dan agama dalam demokrasi tapi kenyataannya dua hal tersebut saling berkaitan apalagi tingkat pendidikan di Indonesia masih kurang yang ada jadi chaos sebenernya kalau mau main salah salahan, ini semuanya salahnya Amerika yang terlalu pede bahwa demokrasi dan pasar bebas bisa menyeleseikan segala masalah, ditambah lagi jaman Pak Harto yang korup, kolusi dengan cukong cukong, nepotisme.  Loh kok jadi ngomel ngomel sih.

Jadi solusinya apa dong, khilafah? errrr gw yang sebetulnya berjiwa liberal ini tidak suka dikekang kekang sama peraturan agama, maunya hidup tuh kayak di new zealand, orang2nya udah anti neolib dan ngga ngurusin agama. Entahlah ya eke tidak merasa kita harus memaksakan kehendak kalau agama kita yang paling baik jadi harus dijadikan dasar negara dan dasar segala peraturan. Terus kalau kita di bom bijimane dengan dalih menegakan hak asasi manusia.

Haduh ribet amat yak hidup ini.