Wednesday, October 20, 2010

I'm not a gadget freak

Finnaly i bought  a new cellphone. Tadinya ga terlalu niat sih karena aku bukan gadget mania dan bukan pula  sosialita, meskipun hape sudah mengelupas di sana sini gak pengen buru buru ganti hape, asal masih memenuhi fungsi sudah cukuplah.

Dan pada suatu hari, aku dapat tawaran menarik dari ressi. BNI tempatnya bekerja, bagi bagi blackberry baru sama pegawainya (yang dirasa penting buat punya BB). Wah baiknyaaa...  berhubung orangnya sudah pada punya bb, ditawarkanlah pada diriku. Sebetulnya tidak berniat untuk beli bb, maunya hape biasa aja kalo ganti hape. Tapi.. bb dengan harga 'hanya' 2 juta (pas lo). Lebih murah beberapa ratus ribu dari harga pasaran dan juga garansi 2 tahun  kupikir pikir worthed lah. secara hp 'normal' yang bagus pun harganya lebih dari segitu.. dan akhirnya aku punya hape baru yeayy...

 Tapi BB ini emang berasa banget canggihnya. Mau upload foto tinggal jepreet, upload, jadi deh ga pake lama. BBMan, share ini itu, praktiiis, push email dsb dsb dsb. Sebagai penganut falsafah para kapitalis "mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dengan pengorbanan sekecil kecilnya"  aku merasa puasss sekali.