Empat tahun tinggal di bangka,
membuatku punya persepsi lain tentang luar Pulau Jawa. Apa apa lebih
mahal dari harga harga di Pulau Jawa. Pertama kali tau harga harga
disini bikin shock. Tapi lama lama terbiasa juga. Enaknya pas pas
pulang ke Bandung atau Kuningan, apa apa kerasanya jadi muraaah haha.
Jadi sebenernya apa apa mahal itu belum tentu bikin masyarakatnya
sengsara. Buktinya di Bangka nyaris ga ada pengemis, pengamen atau
anak anak gelandangan di lampu merah. Jadi luxurynya tinggal di
bangka biar ga ada mal atau tempat hiburan yang hip adalah kita tidak
disuguhi pemandangan miris pengemis, anak gelandangan dsb kayak di
bandung atau jakarta. Mungkin hal ini karena Bangka cukup kaya dengan
sumber daya alamnya yaitu timah, kelapa sawit dan lada. Pada tahun
1998 dimana di belahan Indonesia yang lain sedang mengalami krisis
moneter justru orang orang Bangka banyak yang kayak mendadak karena
harga lada mencapai Rp 100.000/kg sedangkan mereka punya berton ton
lada. Ada cerita lucu, ada daerah yang belum teraliri listrik tapi
penduduknya makmur makmur, mereka tetep beli kulkas walaupun ga ada
listrik, alhasil kulkasnya beralih fungsi jadi lemari baju. Ada ada
saja.
Mungkin karena kesejahteraan
penduduknya diatas rata rata orang Indonesia pada umumya, orang
Bangka ini menurutku baik baik, ramah dan ga hobi rusuh dan ga hobi
demo. Mau BBM naik mau hari buruh nyaris ga pernah ada demo apalagi
demo anarkis. Lagi pula di Bangka yang panas ini males banget kali
demonstrasi di siang bolong.
Lalu yang aku salut, penduduknya
demokratis. Bangka Belitung adalah salah satu contoh keberhasilan
asimilasi budaya Melayu dan Cina. Hidup rukun berdampingan selama
ratusan tahun, tidak pernah ada pergesekan SARA. Siapapun, etnis
apapun boleh nyalon jadi caleg, jadi eksekutif. Aku yang tumbuh di
lingkungan yang homogen dan sedikit rasis heran ngeliat baligo
baligo kampanye yang mau nyalon jadi caleg bupati dan walikota banyak
dari etnis cina. Ternyata di bangka itu emang demokratis dan tidak
pernah mempermasalahkan masalah SARA.
Tapiii yang menyebalkan dari orang
Bangka (dan Indonesia pada umumnya) banyak yang gak punya etika dalam
berlalu lintas, suka ga mau ngalah sama yang pejalan kaki yang mau
nyebrang. Ini mah penyakit orang Indonesia pada umumnya sih..
Fakta Tentang Pulau Bangka
- Nyaris ga ada pengemis, pengamen dan anak gelandangan yang tidur di trotoar
- Serba mahal
- Transportasi umum susah, angkot mahal jauh dekat 3000
- Hampir semua orang punya motor (tapi ga pernah macet)
- Ga ada makanan enak kecuali kerupuknya ( ini sih pendapat pribadi)
- Pantainya bagus tapi ngebosenin ( ini pendapat pribadinya juga)
- Panaaas banget
- Terbuka dan ramah sama pendatang
- Peluang usaha banyak
- Ga ada mal, ga ada bioskop, belakangan baru ada hypermart
3 comments:
Bentar lagi banyak mal nih
Bentar lagi banyak mal nih
Yg bikin enek kalo malam sering mati listrik.. Huuhgff...
Post a Comment