Tempo hari saya bertanya kepada teman sekantor “mba punya
asuransi ngga?' jawab si mba nya “ ngga, takut haram”. Berhubung saya belum tau
referensi soal ini jadi ya obrolan tidak berlanjut.
Lalu suatu saat saya menemukan ternyata dalam Islam,
asuransi itu ada lo, namanya adalah tabarru yang artinya tabungan bersama
dengan para sahabat.
Dan tabungan bersama ini nantinya akan di berikan kepada si
penabung yang mengalami musibah. Dasarnya adalah gotong royong tolong menolong jadi dari awal memang sudah
berkomitmen untuk mengikhlaskan uang yang kita tabung bakal hangus. Tabungan
ini fungsinya sebagai jaring pengaman
untuk keluarga kita kalau kita terkena musibah.
Jadi tabarru ini sistemnya mirip mirip asuransi jiwa murni
kan. Dimana kita membayar premi yang tidak terlalu besar tapi jika terjadi
sesuatu kita mendapat uang pertanggungan yang jumlahnya besar. Walaupun sekilas
tampak rugi karena kalau tidak terjadi apa apa, preminya bakal hangus. Tapi
kalau di hitung hitung sistem premi yang tidak hangus malah mengharuskan kita
membayar premi lebih tinggi dengan uang pertanggungan yang tidak maksimal.
Nah dengan sistem asuransi murni ini kita bisa membayar
lebih sedikit dengan hasil yang lebih besar.
Dunia per-asuransian kan semakin canggih, premi yang kita
bayarkan tidak duduk duduk diam tapi di investasikan lagi sama si perusahaan
asuransi dan salah satunya di pasar modal.
Nah masalah halal haram, sudah jelas kok asuransi syariah
akan menginvestasikan uangnya di saham saham yang tidak melanggar ketentuan
syariah acuannya salah satunya yaitu Jakarta Islamic Index, yaitu list saham
perusahaan yang tidak melanggar ketentuan syariah.
Contoh ;
Asji Murni
|
Unitlink
|
|
Uang premi
|
3 juta/tahun
|
6 juta pertahun
|
Uang pertanggungan (UP)
|
1 Milyar
|
200 juta
|
*catatan : Uang premi dan UP Asji murni ini tergantung
masing2 perusahaan asuransi nya sih. Tapi persahaan asuransi cigna ada yang premi produk asji murninya
cuma Rp. 160.000/tahun tapi saya ngga tahu
uang pertanggungannya berapa. Silakan dicek websitenya
Ilustrasi :
jika saya memilih Asji murni, saya masih punya sisa 3 juta
yang bisa saya gunakan untuk membeli produk investasi yang lain seperti
reksadana atau emas.
return
|
Jangka waktu
|
|||
Reksadana saham
|
3 juta setahun
atau 250 ribu/bln
|
20.00%
|
10 tahun
|
Rp. 95,590,888.63
|
Emas
|
3 juta/tahun
|
25.00%
|
10 tahun
|
Rp 133,201,165.99
|
Unitlink
|
6 juta/tahun
|
15.00%
|
10 tahun
|
Rp. 82.551.000.00
|
Nah ternyata lebih untung kita investasi sendiri ya,
dibanding dengan digabung sama unit link
Catatan :
* kalau mau menghitung return – return an silahkan buka link
ini masukan angka sesuka anda dan otomatis akan keluar hasilnya http://mandiri-investasi.co.id/index/nilai/0/Nilai-Investasi-Anda.html#form_b
* Reksadana saham bisa melebihi dari 20 % returnnya, bisa
naik dan juga bisa turun
* asumsi return unitlink paling tinggi hanya 15 % (ini
ditentukan oleh si perusahaan asuransinya sendiri lo bukan asumsi saya) mungkin
karena porsi investasi yang bertahap dari tahun ke tahun seperti di bawah
ini,dan banyak cost ini itu jadi memang kurang maksimal hasilnya
* investasi unitlink juga bisa turun nilainya seperti
reksadana toh uangnya sama sama dimainkan di pasar modal.
*behubung kinerja emas akhir akhir ini moncer, investasi
yang satu ini memang cukup aman bahkan dari jaman nabi ( asal jangan
menyimpannya di bawah bantal atau lemari ya, sewalah save deposit box di bank.
1 tahun dengan ukuran kecil ada yang biaya sewanya cuma 100 ribu kok) dan
investasi ini sangat sangat likuid tinggal di bawa ke toko emas kalau mau di
jual lagi.
Nah produk Asuransi Jiwa murni ini katanya makin banyak,
yang saya tahu yang punya produk Asji Murni dengan premi terjangkau adalah
sunlife dan Cigna. Kalau mau yang halal carilah yang syariah.
Jadi kalau mau jadi agen asuransi yang mulia berjualanlah asuransi murni. Hehehe..
Jika terjadi apa apa dengan kita sebagai pencari nafkah,
rasanya pasti tidak tenang kan meninggalkan keluarga yang secara ekonomi
bergantung kepada kita tanpa meninggalkan
bekal yang cukup bagi mereka.
Dunia keuangan, sistem ekonomi semakin kompleks. Dan
tentunya kita harus sadar, kalau kita juga punya peran di dalamnya, sehingga
tidak menjadi korban permainan sistem. Minimalnya adalah Melek mengenai basic
financial literacy agar tidak menjadi korban inflasi. Hehe..
pengalaman saya mulai melek financial literacy adalah :
1.
Baca bukunya Ligwina hananto yang
judulnya untuk-indonesia-yang-kuat-100-langkah-untuk-tidak-miskin
2.
Rajin buka buka Kontan.co.id,
infovesta.com,qmfinancial.com
3.
Lalu di praktekan
4.
Belajar terus menerus jangan ketinggalan
informasi karena sekarang sekarang ini semuanya bisa berubah dengan cepat
sekali
No comments:
Post a Comment