Wednesday, January 9, 2013

Asuransi dalam Islam



Tempo hari saya bertanya kepada teman sekantor “mba punya asuransi ngga?' jawab si mba nya “ ngga, takut haram”. Berhubung saya belum tau referensi soal ini jadi ya obrolan tidak berlanjut.

Lalu suatu saat saya menemukan ternyata dalam Islam, asuransi itu ada lo, namanya adalah tabarru yang artinya tabungan bersama dengan para sahabat.

Dan tabungan bersama ini nantinya akan di berikan kepada si penabung yang mengalami musibah. Dasarnya adalah gotong royong  tolong menolong jadi dari awal memang sudah berkomitmen untuk mengikhlaskan uang yang kita tabung bakal hangus. Tabungan ini fungsinya sebagai jaring pengaman  untuk keluarga kita kalau kita terkena musibah.

Jadi tabarru ini sistemnya mirip mirip asuransi jiwa murni kan. Dimana kita membayar premi yang tidak terlalu besar tapi jika terjadi sesuatu kita mendapat uang pertanggungan yang jumlahnya besar. Walaupun sekilas tampak rugi karena kalau tidak terjadi apa apa, preminya bakal hangus. Tapi kalau di hitung hitung sistem premi yang tidak hangus malah mengharuskan kita membayar premi lebih tinggi dengan uang pertanggungan yang tidak maksimal.

Nah dengan sistem asuransi murni ini kita bisa membayar lebih sedikit dengan hasil yang lebih besar.

Dunia per-asuransian kan semakin canggih, premi yang kita bayarkan tidak duduk duduk diam tapi di investasikan lagi sama si perusahaan asuransi dan salah satunya di pasar modal.

Nah masalah halal haram, sudah jelas kok asuransi syariah akan menginvestasikan uangnya di saham saham yang tidak melanggar ketentuan syariah acuannya salah satunya yaitu Jakarta Islamic Index, yaitu list saham perusahaan yang tidak melanggar ketentuan syariah. 


Contoh ;

Asji Murni
Unitlink
Uang premi
3 juta/tahun
 6 juta pertahun
Uang pertanggungan (UP)
1 Milyar
200 juta



*catatan : Uang premi dan UP Asji murni ini tergantung masing2 perusahaan asuransi nya sih. Tapi persahaan asuransi  cigna ada yang premi produk asji murninya cuma Rp. 160.000/tahun tapi saya ngga tahu  uang pertanggungannya berapa. Silakan dicek websitenya

Ilustrasi :

jika saya memilih Asji murni, saya masih punya sisa 3 juta yang bisa saya gunakan untuk membeli produk investasi yang lain seperti reksadana atau emas.




return
Jangka waktu

Reksadana saham
 3 juta setahun atau 250 ribu/bln
20.00%
10 tahun
Rp. 95,590,888.63
Emas
3 juta/tahun
25.00%
10 tahun
Rp 133,201,165.99
Unitlink
6 juta/tahun
15.00%
10 tahun
Rp. 82.551.000.00



Nah ternyata lebih untung kita investasi sendiri ya, dibanding dengan digabung sama unit link

Catatan :

* kalau mau menghitung return – return an silahkan buka link ini masukan angka sesuka anda dan otomatis akan keluar hasilnya  http://mandiri-investasi.co.id/index/nilai/0/Nilai-Investasi-Anda.html#form_b

* Reksadana saham bisa melebihi dari 20 % returnnya, bisa naik dan juga bisa turun

* asumsi return unitlink paling tinggi hanya 15 % (ini ditentukan oleh si perusahaan asuransinya sendiri lo bukan asumsi saya) mungkin karena porsi investasi yang bertahap dari tahun ke tahun seperti di bawah ini,dan banyak cost ini itu jadi memang kurang maksimal hasilnya

* investasi unitlink juga bisa turun nilainya seperti reksadana toh uangnya sama sama dimainkan di pasar modal.
 


*behubung kinerja emas akhir akhir ini moncer, investasi yang satu ini memang cukup aman bahkan dari jaman nabi ( asal jangan menyimpannya di bawah bantal atau lemari ya, sewalah save deposit box di bank. 1 tahun dengan ukuran kecil ada yang biaya sewanya cuma 100 ribu kok) dan investasi ini sangat sangat likuid tinggal di bawa ke toko emas kalau mau di jual lagi.


Nah produk Asuransi Jiwa murni ini katanya makin banyak, yang saya tahu yang punya produk Asji Murni dengan premi terjangkau adalah sunlife dan Cigna. Kalau mau yang halal carilah yang syariah.

Jadi kalau mau jadi agen asuransi yang mulia  berjualanlah asuransi murni. Hehehe..

Jika terjadi apa apa dengan kita sebagai pencari nafkah, rasanya pasti tidak tenang kan meninggalkan keluarga yang secara ekonomi bergantung kepada kita tanpa meninggalkan  bekal yang cukup bagi mereka.

Dunia keuangan, sistem ekonomi semakin kompleks. Dan tentunya kita harus sadar, kalau kita juga punya peran di dalamnya, sehingga tidak menjadi korban permainan sistem. Minimalnya adalah Melek mengenai basic financial literacy agar tidak menjadi korban inflasi. Hehe..

pengalaman saya mulai melek financial literacy adalah :

1.      Baca bukunya Ligwina hananto yang judulnya untuk-indonesia-yang-kuat-100-langkah-untuk-tidak-miskin
2.      Rajin buka buka Kontan.co.id, infovesta.com,qmfinancial.com
3.      Lalu di praktekan
4.      Belajar terus menerus jangan ketinggalan informasi karena sekarang sekarang ini semuanya bisa berubah dengan cepat sekali

















No comments: