Wednesday, September 29, 2010

Sekolah itu puentiing

Indonesia rusuh lagi. Kampungan banget sih. Begini nih kalau penduduknya ngga makmur dan ngga sekolah jadi pemikirannya masih primitif *GEMES*. Kayaknya sampe kiamat pun Indonesia ngga akan jadi negara maju kalau kayak gini terus. 

Tapi gimana ya caranya beresin negara ini.. menurutku sih rakyatnya harus disekolahin. entah ya aku lebih respek sama yg biasa - biasa saja tapi sekolah daripada yang tajir tapi ngga sekolah. Tetep aja keliatan banget beda pemikirannya.  

Tapi kenapa sekarang sekolah tambah mahal mau masuk SMA aja sama kayak mau masuk kuliahnya. Juga biaya kuliah makin mahal dari tahun ke tahun. Gimana ngga bikin orang yang ekonominya pas pas-an jadi mengkeret kecuali mereka punya mimpi dan semangat daya juang yang tinggi.

Aku paling sedih kalau ada anak yang putus sekolah karena ngga punya uang, tapi aku belum bisa berbuat banyak juga sih buat anak anak yang kurang beruntung seperti itu. Menurutku nolong dengan membantu memberikan kesempatan untuk menimba ilmu itu manfaatnya jauh lebih besar. Karena diharapkan minimal dia bisa nolong dirinya dan keluarganya.






Friday, September 24, 2010

Titanic II

Yep.. Tadi siang ada kapal Isap yang tenggelam.Setelah kasak kusuk mencari tahu penyebabnya, ternyata penyebabnya bukan karena menabrak gunung es.. ya iyalah -__-''..  . Cukup melegakan tidak ada korban jiwa daan.. bukan karena cuaca buruk, fiuhhh. Lha wong pas sesaat sebelum kejadian, aku nanya keadaan di cuaca disekitaran Laut Cupat dan Penganak sama posko cuaca, katanya baik baik saja. Tamatlah karier kami kalau seandainya kapal tenggelam karena cuaca.

Sebenernya tanggung jawab kami para dukun cuaca ini amatlah besar. Kami harus mampu menjaga aset perusahaan ini supaya tidak ditenggelamkan oleh cuaca buruk yang lebih penting lagi keselamatan jiwa para karyawan

Berat berat berat.. Ya Allah berikanlah kami pencerahan mengenai percuacaan ini ya Allah..

Sudah ah.. Ga mau ngomongin masalah kerjaan banyak banyak..

Thursday, September 16, 2010

Cerita Mudik

Puasa kedua kalinya di bangka ini cukup menyenangkan.sama sekali ga haus karena udara bangka pas bulan puasa kemaren mendingin. Tarawih tiap malam ke mesjid sama temen temen. Masak buka dan sahur bareng. Indah deh pokoknya.

Mudik tahun ini cukup lancar. PP naik Lion air ga delay sama sekalo dan tiketnya cukup murah. Cuma pas naek primajasa dari CKG ke BSM luamaa banget sampai badan rontok . Barang bawaan yang banyak dan ga ada yang menjemput membuatku tertatih tatih di SBM menyeret dan menenteng barang ke tempat taksi mangkal. Dan akhirnya selamat sampai tujuan.

Pas di Bandung, biasalah ngemal sama ibu hehe. Mulai dari ciwalk sampai PVJ, mulai dari gasibu sampai pasar baru. Dan semua barang yang aku pengenin ada! tiba tiba bermunculan aja di depan mata. Maxi dress, bahan kebaya, blazer cute, syal dll. Hwaaa ko jadi suka belanja gini. Gapapa kan cuma sekali kali, lagian di bangka ga pernah belanja selain kebutuhan sehari hari, Dasar ibu - ibu banyak alesan hehe. Cuma di Bdg aku ga sempet ke salon. Dan shampoo yang aku cari ngga ketemu :( halaah..

lalu dari bandung melanjutkan perjalanan ke kuningan, kampung halaman. Sepanjang jalan banyak sawah sawah yang menghijau dibelah sungai yang airnya jernih. seger ngelihatnya. Secara di bangka nyaris ngga ada sawah. Adapun wujudnya aneh. kayak rumput tinggi tinggi aja gitu dan adanya cuma di bangka selatan. Dan kurang meyakinkan, padinya bisa jadi nasi gituh.

Dan sampailah di rumah. as always, Kuningan udaranya sejuuk sekali, dinginnya pas, ga terlalu menusuk kayak bandung. Makanan apapun yang dijual rasanya enaaaak. Beda banget sama di bangka(walopun yang jual orang kuningan juga hehe. Aku ga kesamapain makan gurame cobek, tahu kopeci, baso mang engkus, ayam cipondok, bebek bakar, maen ke hutan pinus di kaki gunung ciremai dan ngga ketemu temen-temen sama sekali :{{ Nanti kalo pulang lagi harus terlaksana!

And then mudik balik ke bangka pun lancar. BSM CKG luancaar . Dan sampai di Bangka kembali dengan selamat walopun koperku jebol. bukan salah petugasnya sih, salahku menjejalkan barang terlalu banyak ke koper. welcomeback in bangka, back to be island girl!

Saturday, September 11, 2010

Eid Mubarak

Maaf lahir batin ya semuanya, semoga ibadah puasa kita kemarin di terima oleh Allah SWT dan menjadi manusia lebih baik ke depannya dan dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun berikutnya. Amiin Ya Rabbal Alamin..

Waduh jadi sok alim begini, hehehe...

Mudik tahun ini cukup lancar. Mudah2an arus baliknya juga lancar.

Selamat menikmati hari Lebaran.

Kartini ; A Rebellious Woman

Waktu hari kartini bulan april yang lalu salah seorang teman mengupdate statusnya di facebook, mengomentari tentang perayaan hari Kartini, intinya menurut dia, ngapain sih Hari Kartini dirayakan, Kartini kan cuma curhat sambil nangis nangis di diary, hebatan cut nyak dien!. Saya berpikir teman saya ini pernah benar benar membaca surat surat kartini tidak sih.
Mungkin kalau saya belum membaca bonus buletin tentang kartini dari majalah femina saya tidak akan terlalu peduli dengan status teman saya ini. Cerita tentang Kartini di Buku sejarah dulu sudah lupa lupa ingat dan kurang mendetail. Dan merasa amazed lagi ketika membaca cerita kartini dari femina. Saya selalu keingetan soal ini, selain saya suka gatel kalau ada sesuatu yang bagus, ya harus dibagi!.

Jauh sebelum Anne Frank nulis diary,lebih jauh lagi sebelum musim ngeblog seperti sekarang ini sesungguhnya kartini telah lebih dulu melakukan hal yang sama yaitu mengungkapkan pemikirannya secara tertulis.

Menulis, sekarang saja tidak semua orang mampu menuangkan pikirannya lewat tulisan. Apalagi untuk ukuran seorang gadis berusia 21 tahun, yang hidup 130 tahun lalu disebuah kota kecil di Pulau jawa di negara yang sedang dijajah. Bahkan pemikiran pemikarannya masih aktual dengan persoalan masa kini. Kartini adalah wanita jenius pada jamannya.

Walaupun akhirnya kartini tidak berhasil mencapai cita citannya dan harus menyerah pada tuntutan adat yaitu menikah dengan pria dan yang sudah menikah dan beranak. Hendaknya kita tidak sinis. Kartini telah berhasil membuat wanita Indonesia untuk mempunyai cita cita setinggi langit dan meraihnya.

Pada saat dipingit Kartini banyak membaca buku dan majalah berbahasa Belanda yang disediakan ayahnya. Sebetulnya ayahnya adalah pria pribumi yang berpikiran maju dan progresif. Menurut Kartini kalau saja ayahnya berani untuk mendobrak tradisi mungkin ia di ijinkan untuk sekolah ke Belanda.

Inilah beberapa petikan dari surat surat Kartini yang menarik:

“Perempuan sebagai pendukung peradaban!bukannya karena di pandang cocok untuk tugas itu.. tapi (karena dari) perempuanlah dapa dipancarkan pengarih besar yang berakibat sangat jauh baik yang bermanfaat maupun yang merugikan. Dari perempuan manusia menerima pendidikan pertama - tama,di pangkuannya anak belajar merasa, berpikir dan berbicara.. Dab bagaimana ibu ibu bumiputera itu dapat mendidik anak mereka kalau mereka sendiri tidak terdidik? (31 januari 1901)

Kartini dan dua adiknya Roekmini dan Rukminah ngotot ingin melanjutkan sekolah. Pada dasarnya ayahnya menyetujui keinginan ketiga anak gadisnya tapi keluarga besarnya menolak keras. Alasannya kalau gadis gadis itu terlalu bebas di khawatirkan tidak ada pria bangsawan yang mau mengambil mereka sebagai istri. Oleh ibu tirinya Kartini dianggap gadis aneh sekaligus kambing hitam. Tapi kemudian sang ibu tiri tidak bisa berbuat banyak karena anak kandungnya Roekmini tak kalah gila.

“Dan sekarang Ibunda tidak dapat menyerang saya (lagi) mengenai kecenderungan liberal saya. Roekmini sama gilanya dengan saya”

Tentang Menghargai perbedaan;

Kami senang sekali bersahabat dengan berbagai bangsa. Hanya dengan (orang) cina kami tidak boleh berhubungan. Itu kehendak ayah dan saya sedih sekali karenanya. Sebab juga bangsa itu ingin saya kenal dengan pandangan murni. Apa yang kami ketahui tentang orang orang Cina yang sering dipandang buruk itu? Kami tidak dapat dan tidak mau menerima bahwa tidak ada sesuatu yang bagus, luhur dan mulia ditemukan di bangsa itu. Tidak kami tidak setuju dengan penghinaan umum terhadap kaum Cina. (14 Desember 1902)

Tentang Pluralisme;

“(Hal - hal ) seperti inilah yang membuat kami demikian lama membelakangi agama.. karena kami banyak sekali melihat peristiwa yang menunjukan ketiadaan kasih sayang yang dilakukan orang - orang dengan kedok agama. Lambat laun, barulah kami tahu, bukan agama yang tiada kasih sayang, melainkan manusia jugalah yang membuat buruk segala sesuatu yang semula bagus dan suci itu..

Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci adalah kasih sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini haruskah seseroang mutlak menjadi Kristen? Orang Budha, Brahma, yahudi, Islam bahkan kafir pun dapat juga hidup dengan kasih sayang yang murni.” 14 Desember 1902

Memasuki usia 24 kartini menyadari usahanya untuk bersekolah lagi baik di semarang maupun di Belanda, tak akan pernah terlaksana. Padahal ia sudah mengikuti kursus privat bahasa inggris dan prancis.

Desakan dan tentangan keluarga yang kuat agar ia segera menikah membuat mentalnya kelelahan . Ia sedang menunggu jawab dari pemerintah Hindia Belanda mengenai zin beasiswanya ke Belanda ketika ayahnya menerima pinangan Bupati Rembang.

Ironisnya sang bupati sudah punya tujuh anak dan masih memiliki dua istri namun bukan dari kalangan bangsawan. Istri pertamanya seorang raden ayu telah meningggal dunia. Karena itu ia ingin menikahi kartini untuk menggantikan posisi istri pertamanya. Keputusan sang ayah membuat Kartini menyerah meskipun dengan hati hancur.

Namun ditengah keputusasaannya Kartini tidak menyerah begitu saja. Beruntung sang bupati Rembang termasuk pria berpikiran maju, cerdas dan idealis karena pernah bersekolah di Leiden. Kartini mengajukan syarat agar ia tetap bisa mewujudkan cita citanya yaitu mendirikan sekolah untuk anak anak perempuan pribumi di Rembang. Bahkan ia meminta agar anak anak tirinya menjadi murid murid pertamanya. Sang bupati menyetujuinya.

Menurut Roekmini adiknya dalam surat menceritakan bahwa dalam upacara perkawinan adat jawa yang dijalani kakaknya, Kartini menolak mencium kaki suaminya, seperti yang selalu di lakukan pengantin wanita.

Kartini tak mau membungkukan badan saat upacara panggih (kedua pengantin bertemu). Sang suami sempat terperanjat namun dengan bijaksana ia menjulurkan kedua tangannya untuk meraih tangan kartini.

Sikap suaminya yang progresif dan berjiwa besar itulah yang pelan pelan membuat Kartini mampu berdamai dengan dirinya sendiri. Bahkan akhirnya bisa menghormati suaminya.

Dalam surat suratnya setelah menikah kartini berjanji tidak akan membiarkan nasibnya dan nasib adik adik perempuannya terulang pada anak anak suaminya

Saat kartini tengah menanti kelahiran anak pertamanya. Ia menulis bahwa ia sudah menyiapkan sudut untuk si bayi saat ibunya mengajar.

“Sekarang ada sesuatu ala Hilda Van Suylenburg (seorang tokoh feminis di Belanda) seorang ibu yang pergi bekerja dengan bayi yang masih menyusu”

Surat terkahir tertanggal 7 September 2004. Sepuluh hari kemudian kartini meninggal pada usia 25 tahun, akibat kejang perut yang saat itu tidak diketahui penyebabnya, empat hari sesudah melahirkan anak pertamanya.

Menurut kakak mentoring waktu kuliah dulu, quote habis gelap terbitlah terang sebenarnya Kartini temukan dari ayat - ayat Al Quran, tapi saya lupa ayat dan surat yang mana pastinya. Kartini memang pantas untuk dikenang.